Definisi
Mastitis merupakan suatu keadaan infeksi dan peradangan pada mammae, terjadi terutama pada primipara. Infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah. Mammae yang terkena mastitis biasanya tegang, kemerahan, bengkak, dan keras serta sakit. Mastitis yang umum terjadi ada dua yaitu mastitis gravidarium dam mastitis puerpuralis. Mastitis gravidarium terjadi pada ibu hamil dan mastitis puerpuralis terjadi pada ibu nifas.
Mastitis merupakan suatu keadaan infeksi dan peradangan pada mammae, terjadi terutama pada primipara. Infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah. Mammae yang terkena mastitis biasanya tegang, kemerahan, bengkak, dan keras serta sakit. Mastitis yang umum terjadi ada dua yaitu mastitis gravidarium dam mastitis puerpuralis. Mastitis gravidarium terjadi pada ibu hamil dan mastitis puerpuralis terjadi pada ibu nifas.
- Pada ibu yang mengalami mastitis terdapat tanda-tanda:
·
Ibu merasa lesu
·
Panas dingin dan kenaikan suhu
·
Tidak ada nafsu makan
- Berdasarkan
tempat terjadinya mastitis, mastitis dibagi menjadi tiga yaitu:
- Mastitis yang menyebabkan abses
di bawah areola mammae.
- Mastitis di tengah-tengah
mammae.
- Mastitis pada jaringan di bawah
torsal dari kelenjar-kelenjar yang menyebabkan abses antara mammae dengan
otot di bawahnya.
Dalam perkembangannya, mastistis dibagi menjadi 2 tingkatan,
yaitu tingkat awal peradangan dan tingkat abses. Pada peradangan taraf permulaan,
penderita hanya merasa nyeri pada tempat terjadinya mastitis. Dari tingkat
radang ke abses berlangsung cepat, karena oleh radang, duktulus-duktulus
menjkadi edematus, air susu terbendung dan air susu yang terbendung itu segera
bercampur dengan nanah.
Penyebab:
Mastitis disebabkan oleh karena menyusui yang kurang
sering/tidak lama. Hal ini bisa terjadi pada ibu yang sibuk, bayi tidur pada
malam hari, perubahan rutinitas dan ibu yang stress. Pengalihan yang kurang
baik pun dapat menjadi faktor penyebab mastitis, yang diakibatkab karena
menghisap tidak efektif, tekanan pada pakaian dan tekanan jari waktu menyusui.
Jaringan payudara yang rusak dapat mengakibatkan trauma pada payudara, sehingga
memungkinkan terjadinya mastitis. Mastitis merupakan infeksi yang disebabkan
karena bakteri (staphylococcus aureus), karena terjadinya putting retak
/ fisura, dan atau lecet.
Patofisiologi
Penimbunan ASI pada ductus lactiferous di payudara
menyebabkan bengkak dan keras, sehingga terdapat sensasi nyeri pada ibu. Hal
ini dapat mengakibatkan terjadinya radang apabila terdapat porte d'entrée dari
kuman penyebab, yaitu putting susu yang luka, retak atau lecet. Kuman ini
menjalar ke duktulus-duktulus dan sinus. Dari tingkat radang ini akan cepat
menjadi abses, karena oleh radang duktulus-duktulus menjadi edematous, air susu
terbendung, dan air susu yang terbendung itu segera bercampur dengan nanah.
Gejala dari abses ini, biasanya ibu akan merasakan nyeri yang sangat, kulit di
atas abses mengkilap dan terjadi peningkatan suhu (390 – 400C).
Penatalaksanaan
Pada payudara tegang/indurasi dan kemerahan, berikan
kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari, sangga payudara, berikan
kompres dingin, perbanyak minum dan asupan nutrisi, berikan paracetamol 500 mg
per oral setiap 4 jam (bila perlu), dan susukan bayi dari payudara yang tidak
sakit sesering mungkin, ganti posisi menyusui. Lakukan senam laktasi dengan
cara menggerakkan lengan secara berputar sehingga sendi bahu ikut bergerak
kearah yang sama guna membantu memperlancar peredaran darah dan limfe di payudara.
Pada payudara yang terdapat masa padat, mengeras di bawah
kulit yang kemerahan diperlukan konsultasi pada ahli, karena membutuhkan
anestesi dan insisi radial (Insisi dilakukan dari tengah dekat pinggir areola,
ke pinggir supaya tidak memotong saluran ASI, kantung pus dipecahkan dengan
tissue forceps atau jari tangan, pasang tampon dan drain, tampon dan drain
diangkat setelah 24 jam). Pemberian kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10
hari, sangga payudara, kompres dingin, berikan paracetamol 500 mg setiap 4 jam
sekali (bila diperlukan),
Beri motivasi ibu untuk tetap memberikan ASI, istirahat
cukup, dan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari.
Mastitis periductal biasanya muncul pada wanita di usia
menjelang menopause (wanita di atas 45 tahun), penyebab utamanya tidak jelas
diketahui. Di duga akibat perubahan hormonal dan aktivitas menyusui di masa
lalu. Pada saat menjelang menopause terjadi penurunun hormon estrogen yang
menyebabkan adanya jaringan yang mati. Tumpukan jaringan mati dan air susu
menyebabkan penyumbatan pada saluran di payudara. Penyumbatan menyebabkan
buntunya saluran dan akhirnya melebarkan saluran di belakangnya, yang biasanya
terletak di belakang puting payudara. Hasil akhirnya ialah reaksi peradangan
yang disebut mastitis periductal.
Mastitis puerperalis disebabkan karena infeksi pada
jaringan payudara. Mastitis ini terjadi pada wanita yang sedang menyusui karena
adanya perpindahan kuman dari mulut bayi atau mulut dari suaminya. Hal itu
disebabkan karena kesehatan mulut rendah seperti mulut orang yang suka merokok.
Kuman yang paling banyak menyebabkan mastitis puerperalis adalah Staphylococcus
aureus. Selain itu kuman dapat masuk ke payudara karena suntik silikon
atau injeksi kolagen sehingga menyebabkan peradangan.
Jenis terakhir ialah mastitis supurativa. Mastitis jenis
ini ialah yang paling sering ditemui. Mirip dengan jenis sebelumnya, mastitis
jenis ini juga disebabkan kuman staphylococcus. Selain itu bisa juga disebabkan
oleh jamur, kuman TBC, bahkan sifilis.
Gejala dan tanda radang payudara
Benjolan payudara, biasanya berwarna merah, terasa panas dan nyeri. Nyeri yang timbul ialah berupa rasa 'nyut – nyut' di daerah payudara. Benjolan pada mastitis berisi cairan. Pada beberapa kondisi, mastitis bisa menyebabkan keluarnya cairan dari puting, cairan ini berwarna putih kekuningan serupa nanah.
Benjolan payudara, biasanya berwarna merah, terasa panas dan nyeri. Nyeri yang timbul ialah berupa rasa 'nyut – nyut' di daerah payudara. Benjolan pada mastitis berisi cairan. Pada beberapa kondisi, mastitis bisa menyebabkan keluarnya cairan dari puting, cairan ini berwarna putih kekuningan serupa nanah.
Demam dan meriang dapat terjadi pada mastitis yang disebabkan karena kuman,
yang disebabkan adanya abses/kumpulan nanah dalam rongga di jaringan kelenjar
payudara. Nanah yang menyebar ke bagian tubuh lain dapat menyebabkan
meriang/demam tinggi dan menggigil, keringat banyak, turunnya daya tahan tubuh,
bahkan hingga menurunnya kesadaran.
Pengobatan radang payudara
Pengobatan terhadap mastitis disesuaikan dengan penyebabnya, jika proses penyumbatan biasanya diberikan analgetik (penghilang nyeri), jika peneyababnya infeksi kuman harus diberikan antibiotik, namun jika sudah terjadi abses maka harus di lakukan drainase (penyaluran nanah).
Pengobatan terhadap mastitis disesuaikan dengan penyebabnya, jika proses penyumbatan biasanya diberikan analgetik (penghilang nyeri), jika peneyababnya infeksi kuman harus diberikan antibiotik, namun jika sudah terjadi abses maka harus di lakukan drainase (penyaluran nanah).
Populer penggunaan istilah '' mastitis'' bervariasi berdasarkan wilayah
geografis. Di luar AS adalah digunakan untuk kasus-kasus puerperal dan
nonpuerperal, di Amerika Serikat istilah nonpuerperal mastitis jarang digunakan
dan nama-nama alternatif seperti duct ectasia, abses subareolar dan plasma sel
mastitis lebih sering digunakan.
Kronis kistik mastitis adalah nama
(lebih tua) yang berbeda untuk fibrocystic penyakit.
Penggunaan Amerika: mastitis
biasanya merujuk kepada puerperal (terjadi untuk ibu yang menyusui) mastitis
dengan gejala infeksi sistemik. Kasus-kasus ringan puerperal mastitis sering
disebut payudara engorgement.
Di wikipedia ini artikel mastitis
digunakan dalam arti asli definisi sebagai peradangan payudara dengan
kualifikasi tambahan dimana tepat.
Ini disebut puerperal mastitis
ketika itu terjadi di ibu menyusui dan non-puerperal sebaliknya. Mastitis dapat
terjadi pada laki-laki, meskipun jarang. Kanker payudara peradangan memiliki
gejala yang sangat mirip dengan mastitis dan harus dikesampingkan.
Kesalahpahaman populer bahwa
mastitis pada manusia adalah infeksi sangat menyesatkan dan dalam banyak kasus
salah. Infeksi bermain hanya peran kecil dalam Patogenesis of puerperal dan
nonpuerperal mastitis pada manusia dan banyak kasus mastitis benar-benar
aseptic di bawah kondisi higienis normal. Infeksi sebagai penyebab utama
mastitis diduga menjadi lebih umum di kedokteran hewan mastitis dan kondisi
higienis yang buruk.
Gejala serupa untuk puerperal dan
nonpuerperal mastitis tetapi predisposing faktor dan pengobatan dapat sangat
berbeda.
Puerperal
Puerperal mastitis adalah peradangan
payudara sehubungan dengan kehamilan, menyusui atau penyapihan. Karena salah
satu gejala yang paling menonjol adalah ketegangan dan engorgement dari payudara,
diduga disebabkan oleh saluran diblokir susu, atau susu kelebihan. Hal ini
relatif umum; perkiraan rentang tergantung metodologi antara 5-33%. Namun hanya
sekitar 0,4-0,5% dari ibu yang menyusui mengembangkan abses.
Nonpuerperal
Istilah nonpuerperal mastitis
menjelaskan peradangan lesi payudara yang terjadi dengan kehamilan dan
menyusui. Artikel ini mencakup deskripsi mastitis serta berbagai macam abses
kelenjar susu. Kulit terkait kondisi seperti dermatitis dan foliculitis adalah
entitas terpisah.
Nama untuk mastitis non-puerperal
tidak digunakan sangat konsisten dan termasuk Mastitis, Subareolar abses,
saluran Ectasia, Periductal peradangan, Zuska's penyakit dan lain-lain.
Wanita yang menyusui beresiko untuk
mengembangkan mastitis terutama jika mereka memiliki puting sakit atau retak
atau memiliki mastitis sebelum saat menyusui bayi lagi. Juga, the chances of
getting mastitis meningkat jika wanita menggunakan hanya satu posisi untuk
menyusui atau memakai bra cocok ketat, yang mungkin membatasi arus susu
Wanita dengan diabetes, penyakit
kronis, AIDS, atau gangguan imunitas mungkin lebih rentan terhadap pengembangan
mastitis.
mohon maaf izin bertanya , apakah blog ini ditulis oleh bidan atau tenaga kesehatan ? dan adakah daftar pustaka nya ?
BalasHapusterimakasih